Detail Interest Area

Perilaku Whistleblowing dalam Perspektif Theory of Planned Behavior dengan Gender Sebagai Pemoderasi

Sumber : Yulita Dwi Nuraini & Tantina Haryati. (2022). Perilaku Whistleblowing, Perspektif Theory of Planned Behavior dengan Gender Sebagai Pemoderasi. Behavioral Accounting Journal, 5(2), 96-110. https://doi.org/10.33005/baj.v5i2.166


Perilaku Whistleblowing dalam Perspektif Theory of Planned Behavior dengan Gender Sebagai Pemoderasi

Perilaku whistleblowing merupakan tindakan penting dalam dunia akademik dan profesional, terutama dalam menjaga integritas dan kejujuran. Studi ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku terhadap niat melakukan whistleblowing, dengan gender sebagai variabel moderasi.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif terhadap 100 mahasiswa akuntansi angkatan 2016 di Universitas Airlangga. Data diperoleh melalui kuesioner yang dianalisis menggunakan teknik Partial Least Square (PLS) dengan SmartPLS 2.0. Hasil penelitian memberikan wawasan mendalam tentang niat mahasiswa untuk berwhistleblowing dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Latar Belakang Penelitian 
Fraud atau kecurangan merupakan masalah serius dalam dunia akademik dan profesional. Penelitian ini mengacu pada teori perilaku berencana (Theory of Planned Behavior) yang mengidentifikasi sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku sebagai faktor utama yang mempengaruhi niat individu untuk melakukan whistleblowing. Gender digunakan sebagai variabel moderasi untuk melihat pengaruhnya terhadap niat ini.

Metodologi 
Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan populasi mahasiswa akuntansi Universitas Airlangga angkatan 2016. Sampel sebanyak 100 mahasiswa dipilih secara acak dan data dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis dilakukan menggunakan PLS untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Hasil Penelitian 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

  1. Sikap memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap niat melakukan whistleblowing.
  2. Norma subyektif tidak berpengaruh signifikan terhadap niat melakukan whistleblowing.
  3. Kontrol perilaku memiliki pengaruh positif signifikan terhadap niat melakukan whistleblowing.
  4. Gender memoderasi pengaruh sikap terhadap niat melakukan whistleblowing, dimana perempuan lebih berani melakukan whistleblowing dibandingkan laki-laki.
  5. Gender tidak memoderasi pengaruh norma subyektif dan kontrol perilaku terhadap niat melakukan whistleblowing.

Pembahasan
Temuan ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki niat untuk melakukan whistleblowing jika mereka merasa memiliki kontrol perilaku yang baik dan didukung oleh sikap yang positif. Namun, norma subyektif tidak berpengaruh signifikan, menunjukkan bahwa pandangan orang lain kurang mempengaruhi niat individu untuk melakukan whistleblowing.

Penutup Artikel

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat whistleblowing di kalangan mahasiswa akuntansi. Hasil ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan kebijakan dan program edukasi yang mendorong perilaku etis dan transparansi di lingkungan akademik dan profesional. Dengan demikian, integritas dan kejujuran dapat terus dijaga, baik di dunia pendidikan maupun dunia kerja.

Sumber Informasi:

  • Yulita Dwi Nuraini & Tantina Haryati. (2022). Perilaku Whistleblowing, Perspektif Theory of Planned Behavior dengan Gender Sebagai Pemoderasi. Behavioral Accounting Journal, 5(2), 96-110. https://doi.org/10.33005/baj.v5i2.166

Baca Selengkapnya
https://baj.upnjatim.ac.id/index.php/baj/article/view/221/12